Analog to Digital Converter
(ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan
maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal,
resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu
konversinya.
ADC |
Fitur dari
sistem ADC
untuk ATmega16
yaitu :
1.
8
atau 10 bit resolusi.
1.
8
bit => 28 =
256 menyatakan
output, sehingga
resolusi VFSR/28 1
bagian =
di 256
dari VFSR
(VREF).
2.
10 bit => 210 = 1024
menyatakan output, sehingga
resolusi VFSR/210 1
bagian =
di 1024 dari
(VREF).
2.
8
channel MUX => 8 masukan tegangan
tunggal
(yaitu direferensikan ke
GND) pada Port A.
3.
16 kombinasi input diferensial.
a.
Dua (ADC1, ADC0 dan ADC3, ADC2) memiliki gain diprogram dengan
1X, 10X, 200X atau keuntungan dipilih.
1.
1X atau 10X dapat
mengharapkan resolusi 8
bit.
2.
200X 7 bit resolusi.
b. Tujuh
diferensial saluran berbagi ADC1 sebagai terminal
negatif umum (ADC0-ADC1).
4.
Rentang
tegangan input adalah
0 V
– VCC.
5.
VREF bisa
internal (baik
2,56 V
atau AVCC)
atau eksternal disediakan (tapi
harus kurang dari
VCC).
6.
Pemicu otomatis
mode konversi tunggal.
Dibutuhkan
12 clock cycle untuk
menginisialisasi sirkuit ADC
pada konversi pertama setelah ADC diaktifkan. Setelah
itu, dibutuhkan 13 siklus
clock untuk menyelesaikan konversi.
1. Sirkuit
ADC perlu 50 kHz
sampai 200
kHz sinyal
clock. Semakin
tinggi frekuensi,
semakin cepat konversi, tetapi
juga kurang akurat.
2. 8E6/64
= 125 = 9,6 kHz kHz/13 => 4,8 kHz.
7.
Interrupsi
pada ADC setelah selesai
konversi.
8.
Hasil
muncul dalam ADCL
dan ADCH. Perlu untuk
membaca ADCL
pertama untuk mencegah ADCH
dari yang ditimpa dengan data baru.
0 komentar: