WEB BLOG
this site the web

ADC untuk ATMega 16

Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya. 
ADC
 
Fitur dari sistem ADC untuk ATmega16 yaitu :
1.        8 atau 10 bit resolusi.
1.      8 bit => 28 = 256 menyatakan output, sehingga resolusi VFSR/28 1 bagian = di 256 dari VFSR (VREF).
2.      10 bit => 210 = 1024 menyatakan output, sehingga resolusi VFSR/210 1 bagian = di 1024 dari (VREF).
2.        8 channel MUX => 8 masukan tegangan tunggal (yaitu direferensikan ke GND) pada Port A.
3.        16 kombinasi input diferensial.
a.    Dua (ADC1, ADC0 dan ADC3, ADC2) memiliki gain diprogram dengan 1X, 10X, 200X atau keuntungan dipilih.
1.    1X atau 10X dapat mengharapkan resolusi 8 bit.
2.    200X 7 bit resolusi.
b.    Tujuh diferensial saluran berbagi ADC1 sebagai terminal negatif umum (ADC0-ADC1).
4.        Rentang tegangan input adalah 0 V VCC.
5.        VREF bisa internal (baik 2,56 V atau AVCC) atau eksternal disediakan (tapi harus kurang dari VCC).
6.        Pemicu otomatis mode konversi tunggal.
Dibutuhkan 12 clock cycle untuk menginisialisasi sirkuit ADC pada konversi pertama setelah ADC diaktifkan. Setelah itu, dibutuhkan 13 siklus clock untuk menyelesaikan konversi.
1.    Sirkuit ADC perlu 50 kHz sampai 200 kHz sinyal clock. Semakin tinggi frekuensi, semakin cepat konversi, tetapi juga kurang akurat.
2.    8E6/64 = 125 = 9,6 kHz kHz/13 => 4,8 kHz.
7.        Interrupsi pada ADC setelah selesai konversi.
8.        Hasil muncul dalam ADCL dan ADCH. Perlu untuk membaca ADCL pertama untuk mencegah ADCH dari yang ditimpa dengan data baru.

0 komentar: